LOMBA FOTO DOT ID (NAMA DOMAIN INDONESIA)

Senin, 31 Agustus 2009

Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) mengadakan lomba foto dengan masing-masing 2 tema (kategori) terpisah yaitu:

1. Pemanfaatan Internet oleh anak bangsa. Tema ini yang menggambarkan pemanfaatan teknologi internet secara umum dalam berbagai sisi kehidupan masyarakat.

2. Penggunaan nama domain .id dalam kehidupan sehari – hari. Tema ini menggambarkan pemanfaatan nama domain internet Indonesia (.id) dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dari lomba foto adalah untuk mensosialisasikan pemakaian nama domain .id dan menumbuhkan kebanggaan pemakaian nama domain .id sebagai nama domain internet Indonesia.

Hadiah Pemanfaatan Internet oleh Anak Bangsa

Juara 1 : 5 Juta

Juara 2 : 3 Juta

Juara 3 : 2 Juta

Juara Harapan 1 :1,5 Juta

Juara Harapan 2 : 1 Juta

Juara Harapan 3 : 700 ribu

Hadiah Penggunaan nama domain .id dalam kehidupan sehari – hari

Juara 1 : 8 Juta

Juara 2 : 5 Juta

Juara 3 : 3 Juta

Juara Harapan 1 : 2 Juta

Juara Harapan 2 : 1,5 Juta

Juara Harapan 3 : 1 Juta

Hadiah tambahan untuk semua juara dan juara harapan di atas

1. 1 (satu) domain name web, web design free dan web hosting 1 tahun

2. Merchandise menarik dari PANDI

3. Hadiah menarik lain dari sponsor

Kriteria Penilaian

1. Kesesuaian dengan tema

2. Keunikan dan kreativitas dalam memvisualisasikan ide.

3. Ketrampilan teknis fotografi

Ketentuan Lomba

1. Lomba foto terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Kecuali anggota panitia lomba dan keluarganya.

2. Peserta lomba dapat mengirimkan max 5 foto per tema. Bila secara sengaja atau tidak sengaja jumlah foto yang dikirimkan lebih dari 5 foto, maka panitia akan memilih secara acak 5 foto dari foto-foto yg dikirimkan.

3. Foto dikirimkan dalam format cetak. Ukuran sisi terpanjang foto 30 cm, sedangkan sisi terpendek mengikuti komposisi sesuai ide masing-masing peserta. Contoh : 20 x 30 cm, 15 x 30 cm atau10 x 30 cm.

4. Cantumkan judul foto, nama peserta, profesi peserta, alamat, email dan nomer HP di selembar kertas yang ditempelkan di balik foto. Sertakan juga copy kartu identitas yang masih berlaku.

5. Masing-masing foto merupakan karya tunggal, bukan serial.

6. Olah digital diperbolehkan sewajarnya, sepanjang tidak menambah atau mengurangi unsur-unsur gambar dalam sebuah foto.

7. Foto yang dilombakan belum pernah memenangkan lomba foto lainnya dengan tema sejenis dan tidak sedang disertakan dalam lomba lainnya.

8. Segala sesuatu yang menyangkut perijinan pemotretan menjadi tanggungjawab peserta. Panitia tidak bertanggung jawab terhadap adanya tuntutan pihak lain atas penyertaan, peralatan, lokasi, model dan obyek lainnya dalam foto yang dikirimkan.

9. Sistem penjurian tertutup. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

10. Para pemenang lomba diwajibkan menyerahkan file foto di dalam CD dalam format jpg resolusi 300 dpi, dan menandatangani surat pernyataan bahwa foto tersebut adalah benar-benar hasil karya yang bersangkutan (surat pernyataan akan disiapkan panitia).

11. Hak cipta tetap berada di pihak peserta lomba. Namun PANDI berhak menggunakan karya foto pemenang untuk keperluan promosi dan internal panitia lomba selama 2 (dua) tahun. Bagi foto non pemenang yang akan digunakan PANDI akan diberi imbalan sesuai kesepakatan.

Para peserta dan pemenang lomba dapat diskualifikasi bila tidak memenuhi salah satu atau beberapa ketentuan-ketentuan lomba di atas.

Untuk Keterangan lebih lanjut klik disini.

Anti Malaysia (MalingSia)












Sebuah negara kecil yang tidak berbudaya = Malaysia...

Negara yang tidak berpendidikan dan hanya membuat situasi memanas.. Beberapa kebudayaan kita telah diklaim oleh pihak Malingsia. Dimana mana yang namanya maling tetap maling.
Saya heran kenapa Yang terhormat Bapak-bapak ibu ibu yang menjabat dikursi atas sana, mohon maaf sebelumnya, saya hanya ingin pemerintah lebih tegas menanggapi semua ini, kami sebagai rakyat Indonesia sangat menghargai kedudukan Bapak SBY sebagai Presiden Negara kita ini. Saya yakin bapak SBY punya keputusan yang lebih bijak, Kami mendapat pelajaran PPKn, Bela Negara, dan tujuan kami mendapatkan pelajaran itu sesuai kurikulum kami dididik untuk cinta tanah air, cinta kebudayaan dan selalu bersatu maju membangun bangsa. Kasus Indonesia Malingsia ini bisa diibaratkan:

"rumah kita telah disatroni pencuri dan kehormatan keluarga besar diremehkan oleh pencuri itu. Dan kita sudah mengetahui pencuri itu, apakah kita sebagai kepala rumah tangga dan anggota keluarga yang lain hanya diam?"
Negara yang kaya dan besar ini telah diinjak-injak oleh Malingnya Asia... Negara yang pernah dijuluki MACAN ASIA telah diludahi seekor babi ngepet yang suka mencuri...

I LOVE YOU INDONESIA......... FUCK YOU MALAYSIA




9 Tips Mengatasi Jerawat dan Wajah Berminyak

Senin, 24 Agustus 2009

  1. Sering-sering bersihin muka pake air setiap saat sebab muka remaja tuh banyak berminyak-minyak yang tidak dibersihkan akan menyumbat pori-pori wajah dan akhirnya timbul jerawat
  2. Usahakan sebisa mungkin jangan kena asap kendaraan (kalo pake sepeda motor pake cadar ato helm yang ada tutup kacanya ato pake kedua-duanya sekalian spy muka gak kena asap mobil n motor)
  3. Usahakan jangan maem makanan yang pedas-pedas (ada merica ato lombok nya) dan jangan banyak maem ma-eman berlemak (sedikit aja, tapi jangan terlalu sedikit, sebab selain untuk pelumas persendian, lemak diperlukan dalam pembentukan sel pada paru-paru dan otak, kekurangan emak bisa membahayakan kedua organ tsb)
  4. Kebanyakan masalah jerawat itu karena alergi sama daging ayam dan telur. Uji diri kamu sama kedua makanan tsb, jika kamu emang alergi ya usahakan sebisa mungkin menghindari kedua makanan tsb
  5. Kalo berjerawat jangan dipencet-pencet, kalo dipencet-pencet biasanya malah ninggalin noda-noda hitam dan bopeng pada wajah.
  6. Jangan stress, katanya sih stress memacu timbulnya jerawat.
  7. Sering-sering olahraga, panas tubuh akan membuka poripori wajah dan mengeluarkan kotoran-kotoran dari pori-pori wajah.
  8. Kalo keramas usahakan shampo jangan sampe kena wajah, sebab sebagian shampo (terutama yang pake protein spt Sunsilk telur dan madu, etc itu jika kena kulit akan nimbulin jerawat).
  9. Sebelum mandi bersihkan muka pake air hangat dan dibilas (jangan pake air panas, air panas dapat memecahkan pori-pori wajah. Nanti malah kulit wajah jadi merah-merah setengah melepuh kalo dibilas pake air yang terlalu panas. Jangan dibilas dengan kasar pada tempat-tempat berjerawat. Sebab akan menimbulkan luka dan akhirnya menimbulkan bopeng dan noda-noda hitam pada wajah.

Kraton Jogja


Membentang antara Tugu sebagai batas utara dan Panggung Krapyak di batas selatan, antara Sungai Code di timur dan Sungai Winongo sebelah barat. Antara Gunung Merapi dan Laut Selatan, Kraton dalam pikiran masyarakat Jawa, diartikan sebagai pusat dunia yang digambarkan sebagai pusat jagad.

Sejarah Kraton Yogyakarta

Setelah Perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi diberi wilayah Yogyakarta. Untuk menjalankan pemerintahannya, Pangeran Mangkubumi membangun sebuah istana pada tahun 1755 di wilayah Hutan Beringan. Tanah ini dinilai cukup baik karena diapit dua sungai, sehingga terlindung dari kemungkinan banjir. Raja pertama di Kesultanan Yogyakarta adalah Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I (HB I).

Penamaan dan Makna Tata Letak

Karaton, Keraton atau Kraton, berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Sedang arti lebih luas, diuraikan secara sederhana, bahwa seluruh struktur dan bangunan wilayah Kraton mengandung arti berkaitan dengan pandangan hidup Jawa yang essensial, yakni Sangkan Paraning Dumadi (dari mana asalnya manusia dan kemana akhirnya manusia setelah mati).

Garis besarnya, wilayah Kraton memanjang 5 km ke arah selatan hingga Krapyak dan 2 km ke utara berakhir di Tugu. Pada garis ini terdapat garis linier dualisme terbalik, sehingga bisa dibaca secara simbolik filosofis. Dari arah selatan ke utara, sebagai lahirnya manusia dari tempat tinggi ke alam fana, dan sebaliknya sebagai proses kembalinya manusia ke sisi Dumadi (Tuhan dalam pandangan Jawa). Sedangkan Kraton sebagai jasmani dengan raja sebagai lambang jiwa sejati yang hadir ke dalam badan jasmani.

Kraton menuju Tugu juga diartikan sebagai jalan hidup yang penuh godaan. Pasar Beringharjo melambangkan godaan wanita. Sedangkan godaan akan kekuasaan dilambangkan lewat Gedung Kepatihan. Keduanya terletak di sebelah kanan. Jalan lurus itu sendiri sebagai lambing manusia yang dekat dengan Pencipta (Sankan Paraning Dumadi).

Secara sederhana, Tugu perlambangan Lingga (laki-laki) dan Krapyak sebagai Yoni (perempuan). Dan Kraton sebagai jasmani yang berasal dari keduanya.

Makna Tata Ruang Kraton Yogyakarta

Setelah diguncang gempa tahun 1867, Kraton mengalami kerusakan berat. Pada masa HB VII tahun 1889, bangunan tersebut dipugar. Meski tata letaknya masih dipertahankan, namun bentuk bangunan diubah seperti yang terlihat sekarang

Tugu dan Bangsal Manguntur Tangkil atau Bangsal Kencana (tempat singgasana raja), terletak dalam garis lurus, ini mengandung arti, ketika Sultan duduk di singgasananya dan memandang ke arah Tugu, maka beliau akan selalu mengingat rakyatnya (manunggaling kawula gusti).

Tatanan Kraton sama seperti Kraton Dinasti Mataram pada umumnya. Bangsal Kencana yang menjadi tempat raja memerintah, menyatu dengan Bangsal Prabayeksa sebagai tempat menyimpan senjata-senjata pusaka Kraton (di ruangan ini terdapat lampu minyak Kyai Wiji, yang selalu dijaga abdi dalem agar tidak padam), berfungsi sebagai pusat. Bangsal tersebut dilingkupi oleh pelataran Kedhaton, sehingga untuk mencapai pusat, harus melewati halaman yang berlapis-lapis menyerupai rangkaian bewa (ombak) di atas lautan.

Tatanan spasial Kraton ini sangat mirip dengan konstelasi gunung dan dataran Jambu Dwipa, yang dipandang sebagai benua pusatnya jagad raya.

Dari utara ke selatan area Kraton berturut-turut terdapat Alun-Alun Utara, Siti Hinggil Utara, Kemandhungan Utara, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kemandhungan Selatan, Siti Hinggil Selatan dan Alun-Alun Selatan (pelataran yang terlindung dinding tinggi).

Sedangkan pintu yang harus dilalui untuk sampai ke masing-masing tempat berjumlah sembilan, disebut Regol. Dari utara terdapat gerbang, pangurukan, tarub agung, brajanala, srimanganti, kemagangan, gadhung mlati, kemandhungan dan gading.

Brongtodiningrat memandang penting bilangan ini, sebagai bilangan tertinggi yang menggambarkan kesempurnaan. Hal ini terkait dengan sembilan lubang dalam diri manusia yang lazim disebut babahan hawa sanga.

Kesakralan setiap bangunan Kraton, diindikasikan dari frekuensi serta intensitas kegiatan Sultan pada tempat tersebut.

Alun-Alun, Pagelaran, dan Siti Hinggil, pada tempat ini Sultan hanya hadir tiga kali dalam setahun, yakni pada saat Pisowan Ageng Grebeg Maulud, Sawal dan Besar. Serta kesempatan yang sangat insidental yang sangat khusus misal pada saat penobatan Sultan dan Penobatan Putra Mahkota atau Pangeran Adipati Anom.

Kraton Yogyakarta memanglah bangunan tua, pernah rusak dan dipugar. Dilihat sekilas seperti bangunan Kraton umumnya. Tetapi bila kita mendalami Kraton Yogyakarta, yang merupakan contoh terbesar dan terindah dengan makna simbolis, sebuah filosofi kehidupan, hakikat seorang manusia, bagaimana alam bekerja dan manusia menjalani hidupnya dan berbagai perlambangan eksistensi kehidupan terpendam di dalamnya. (YogYES.COM)

Ngasem


Ngasem merupakan pasar burung paling tua di Jogja. dan mungkin menjadi pasar hewan yang legendaris di jogja. Orang Jogja siapa yang gak tau ngasem.

Selain karena lokasinya yang hanya 400 meter barat Kraton, juga karena pasar ini akan memberikan info penting tentang apa yang dianggap bergengsi di masa kerajaan dahulu. Setelah kuda sebagai alat transportasi dan keris sebagai senjata, burung ada di tempat ketiga sebagai pengukur status sosial. Pasar Ngasem menawarkan berbagai macam burung dengan keindahan kenampakan dan suaranya, serta kegiatan para pecintanya.

Sebuah bukti berupa foto menunjukkan bahwa Pasar Ngasem dengan barang dagangan utamanya berupa burung telah ada sejak tahun 1809. Letaknya yang tak jauh dari Kraton dimaksudkan agar para bangsawan mudah mengaksesnya. Sekitar tahun 1960-an, pasar ini semakin identik dengan burung setelah pedagang burung dari pasar Beringharjo dipindahkan ke tempat ini. Bukan hal mengherankan bila banyak turis menyebut pasar ini dengan bird market karena areal perdagangan burung sepertiga dari luas pasar.

Areal jual beli burung dijumpai dengan berbelok ke kiri dari pintu masuk. Burung perkutut yang dahulu laris dibeli para bangsawan hingga kini masih menjadi salah satu barang dagangan utama pasar ini. Jenis lain yang laris adalah kutilang, kepodang, emprit, prenjak, jalak, dan parkit. Burung yang jarang dibeli namun cukup menarik adalah burung hantu yang anakannya dijual Rp 35.000,-. Salah satu kios burung bahkan menjual burung elang yang kini telah terjual seharga Rp. 350.000,-. Selain binatangnya, kios burung juga menyediakan perlengkapan pemeliharaan seperti kandang dan pakan.

Pasar Ngasem memiliki nuansa berbeda dengan pasar burung lain. Di pasar ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan burung saja, tetapi juga pertunjukan yang digelar oleh para pecinta burung. Misalnya, pertunjukan keahlian burung dara untuk terbang kembali ke kandang dan adu kemerduan suara berbagai macam burung. Dari pertunjukan itulah biasanya ada calon pembeli yang merasa tertarik dan kemudian rela membayar berapa pun harganya. Penjual kadang juga mau mengajari melatih burung agar dapat berkicau atau sekedar bercakap-cakap tentang cara memelihara burung.

Kalau mau berkeliling, anda juga akan mengetahui bahwa Ngasem tak hanya menjual burung, tetapi juga binatang lain. Berbelok ke kanan dari areal penjualan burung, akan dijumpai kios pedagang ular. Menurut penjualnya, ular yang dijualnya langsung ditangkap dari habitatnya. Jenis ular yang dijual mulai dari ular air hingga kobra dan phyton. Bila ingin melihat, penjual akan mengambil peliharaannya agar pembeli dapat melihat detailnya. Selain ular, kios itu juga menjual berbagai reptil seperti iguana dan penyu. Seekor iguana kecil dijual dengan harga Rp 75.000 sementara bila telah besar harganya mencapai ratusan ribu.

Menuju bagian barat pasar, anda akan menjumpai kios yang menawarkan ikan hias. Jenis ikan dan harganya bervariasi. Ikan hias kecil yang suka berkoloni dijual dengan harga Rp. 1000 per ekor. Ikan hias lain yang dijual adalah arwana dan lou han yang dijual seharga ratusan ribu. Perlengkapan pemeliharaan ikan juga banyak dijual. Mulai dari akuarium dengan berbagai bentuk, karang-karangan, tanaman hias untuk akuarium, dan pakan ikan. Beberapa kios juga menyediakan jasa untuk set up pemeliharaan ikan laut.

Selain ikan, burung, dan ular, binatang peliharaan lain yang dijual adalah anjing, kucing, musang, berbagai jenis ayam hingga kelici dengan berbagai warnanya. Salah satu kios juga menjual mencit dengan satu set tempat peliharaannya yang didesain sebagai arena bermain sehingga pembeli dapat menikmati tingkah mencit layaknya sirkus. Di bagian tengah pasar, terdapat pedagang yang menjual jangkrik. Biasanya, jangkrik dibeli para pecinta burung untuk pakan dan anak sekolah yang ingin mendengarkan suaranya.

Kalau lelah atau pun lapar, seperti pasar tradisional lainnya, Ngasem juga menyediakan jajanan pasar. Salah satu jajanan yang khas adalah jenang gempol (terbuat dari bulatan berbahan dasar tepung beras yang berasa gurih dipadu dengan kuah dari santan dan sirup gula jawa yang manis) yang penjualanya bisa dijumpai di bagian depan pasar. Jajanan lain adalah getuk, lupis, thiwul, dan gatot. Di sebelah kios penjual burung juga tersedia warung-warung makan yang menjual soto dan nasi rames. Penjelajahan ke Pasar Ngasem akan menjadi menyenangkan tentunya.

Pasar klitikan


Pasar klitikan merupakan pasar yang tergolong unik. Bukan pasar satu2nya yang unik tetapi disini kita bisa nemuin barang dari jaman neneknya simbah kita, alias antik sampe barang2 yang udah ada di era modern kaya HP dan elektronik2 lainnya. Tetapi yang jadi bikin unik barang2 disini tergolong second. harganya juga relatif murah dan dapat ditawar,.. dari uang kuno, onderdil sepeda kuno, lampu kuno, batu akik, onderdil motor, sepatu, baju, kaos, dispenser, radio, TV, Helm, mouse komputer, HP, monitor, kaset lawas dan lainnya masih banyak lagi... (sorry gak apal satu2..) hehe ya klo kita mau cari yang antik, seni dan unik mungkin bs ditemuin di klitikan di Kuncen. Parkir cm seribu kita bs muter2 sambil liat2 barang2 yang mungkin kita blm pernah liat.

Bahkan kita bisa memesan barang seumpama kita sebagai kolektor yang sangat gemar berburu barang lawas. Tetapi harga otomatis rada naek dikitlah. Selain barang lawas yang bs ditemuin, barang baru pun disini ada. Kebetulan banget kalo ketemu sesama kolektor.. kita bakal diajak pulang kerumahnya juga lho... enak kan? bs barter barang juga. pokoknya sip deh...

KALIURANG


Kaliurang yang berada di ujung paling utara kota Jogja, adalah tempat peristirahatan di kaki Gunung Merapi. Tempat wisata ini dari jaman dahulunya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan Belanda pada masa penjajahan. Seiringnya perjalanan waktu, Kaliurang kemudian menjadi tempat peristirahatan orang-orang kondang kota Jogja.

Berbagai villa dan tempat peristirahatan lain tersedia di daerah ini. Terletak sekitar 24 kilometer di sebelah utara kota Jogja, Kaliurang dapat menjadi tempat pelarian dari penatnya kehidupan kota.

Hawanya yang sejuk mampu mengembalikan kesegaran badan dan pikiran. Namun, tak jarang pula Kaliurang dijadikan lokasi untuk mengadakan rapat atau pertemuan penting. Selain tempat beristirahat, Kaliurang juga menyediakan tempat untuk berkemah dan jalur-jalur yang dapat dilalui untuk trekking.

Pada waktu-waktu tertentu, acara-acara hiburan juga diadakan di Kaliurang, baik pagi hari ataupun malam hari. Mulai dari kesenian tradisional semacam Jatilan hingga rave party yang sedang marak. Di malam tahun baru, terkadang juga diadakan pesta kembang api dan panggung-panggung hiburan yang dapat menyedot pengunjung dari kota Jogja.

Villa-villa yang ditawarkan di Kaliurang memiliki berbagai macam variasi harga sewa mulai dari Rp 150.000,- per malam. Selain villa, ada pula motel-motel yang menyewakan per kamar dengan harga bervariasi. Sebagai pelengkap, tersedia pula restoran dan tempat makan yang menyediakan berbagai macam masakan, baik tradisional maupun internasional.

Bila mengunjungi Kaliurang, jangan lupa untuk singgah sebentar dan membeli makanan khas Kaliurang yang berupa jadah, yaitu makanan yang terbuat dari ketan. Tempe dan tahu bacem akan menjadi pelengkap dari jadah, walaupun jadah cukup lezat untuk dimakan tanpa pelengkap.

Menggunakan kendaraan bermotor, perjalanan selama 45 menit dari Jogja dapat ditempuh dengan mudah. Retribusi yang ditarik pun masih wajar dan tidak terlalu mahal. Perjalanan ke Kaliurang pun tak akan mengecewakan walaupun Anda tak mempunyai banyak waktu untuk menikmatinya.

MALIOBORO


Malioboro, Bernostalgia di Surga Cinderamata


Membentang di atas sumbu imajiner yang menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak Gunung Merapi, jalan ini terbentuk menjadi suatu lokalitas perdagangan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono I mengembangkan

sarana perdagangan melalui sebuah pasar tradisional semenjak tahun 1758. Setelah berlalu 248 tahun, tempat itu masih bertahan sebagai suatu kawasan perdagangan bahkan menjadi salah satu ikon Yogyakarta yang dikenal dengan Malioboro.

Terletak sekitar 800 meter dari Kraton Yo

gyakarta, tempat ini dulunya dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Malioboro yang dalam bahasa sansekerta berarti "karangan bunga" menjadi dasar penamaan jalan tersebut.

Diapit pertokoan, perkantoran, rumah makan, hotel berbintang dan bangunan bersejarah, jalan yang dulunya sempat menjadi basis perjuangan saat agresi militer Belanda ke-2 pada tahun 1948 juga pernah menjadi lahan pengembaraan para seniman yang tergabung dalam komunitas Persada Studi Klub (PSK) pimpinan seniman Umbul Landu Paranggi semenjak tahun 1970-an hingga sekitar tahun 1990.

Surga Cinderamata

Menikmati pengalaman berbela

nja, berburu cinderamata khas Jogja, wisatawan bisa berjalan kaki sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade). Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Sepanjang arcade, wisatawan selain bisa berbelanja dengan tenang dalam kondisi cerah maupun hujan, juga bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya.

Jangan lupa untuk menyisakan sedikit tenaga. Masih ada pasar tradisional yang harus dikunjungi. Di tempat yang dikenal dengan Pasar Beringharjo, selain wisatawan bisa menjumpai barang-barang sejenis yang dijual di sepanjang arcade, pasar ini menyediakan beraneka produk tradisional yang lebih lengkap. Selain produk lokal Jogja, juga tersedia produk daerah tetangga seperti batik Pekalongan atau batik Solo. Mencari batik tulis atau batik print, atau sekedar mencari tirai penghias jendela dengan motif unik serta sprei indah bermotif batik. Tempat ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah.

Berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.


Benteng Vredeburg dan Gedung Agung

Di penghujung jalan "karangan bunga" ini, wisatawan dapat mampir sebentar di Benteng Vredeburg yang berhadapan dengan Gedung Agung. Benteng ini dulunya merupakan basis perlindungan Belanda dari kemungkinan serangan pasukan Kraton. Seperti lazimnya setiap benteng, tempat yang dibangun tahun 1765 ini berbentuk tembok tinggi persegi melingkari areal di dalamnya dengan menara pemantau di empat penjurunya yang digunakan sebagai tempat patroli. Dari menara paling selatan, YogYES sempat menikmati pemandangan ke Kraton Kesultanan Yogyakarta serta beberapa bangunan historis lainnya.

Sedangkan Gedung Agung yang terletak di depannya pernah menjadi tempat kediaman Kepala Administrasi Kolonial Belanda sejak tahun 1946 hingga 1949. Selain itu sempat menjadi Istana Negara pada masa kepresidenan Soekarno ketika Ibukota Negara dipindahkan ke Yogyakarta.

Lesehan Malioboro

Saat matahari mulai terbenam, ketika lampu-lampu jalan dan pertokoan mulai dinyalakan yang menambah indahnya suasana Malioboro, satu persatu lapak lesehan mulai digelar. Makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel lele bisa dinikmati disini selain masakan oriental ataupun sea food serta masakan Padang. Serta hiburan lagu-lagu hits atau tembang kenangan oleh para pengamen jalanan ketika bersantap.

Bagi para wisatawan yang ingin mencicipi masakan di sepanjang jalan Malioboro, mintalah daftar harga dan pastikan pada penjual, untuk menghindari naiknya harga secara tidak wajar.

Mengunjungi Yogyakarta yang dikenal dengan "Museum Hidup Kebudayaan Jawa", terasa kurang lengkap tanpa mampir ke jalan yang telah banyak menyimpan berbagai cerita sejarah perjuangan Bangsa Indonesia serta dipenuhi dengan beraneka cinderamata. Surga bagi penikmat sejarah dan pemburu cinderamata. (YogYES.COM: R. Syah)

Tips Membersihkan Gigi Dari Kotor Nikotin

Jumat, 21 Agustus 2009

PENGUMUMAN BAGI PEROKOK YANG GIGINYA COKLAT... (huahahahaha) aku juga coklat kok.. dan bagi yang giginya kuning seperti jeruk(wkwkwkwkw) tapi digosok pakai pasta gigi apapun tidak mempan.... dan mau ke dokter gigi kantok n dompet kita lagi "yak ampun"(alias kere bahasa kasarnya) ya kaya aku ini kere.. =) @#^%^(^^

Nah aku mo sedikit kasih tips dari hasil uji coba simbah bapak saya... (tua bgt ya?) ini sebenernya dah cara lama cuma mungkin dari sebagian besar dari kita belum pernah tau. 

Okey lagsung aja ya...

lakang pertama maksudku langkah pertama

  1. ambil palu trs pukulin aja giginya sampe rompol... (hehehe sory aku kebanyakan bercanda)
  2. zzzzzzzzzz.........

Oke ni serius..

  1. siapkan arang bakar dari kayu atau batu bata merah
  2. gerus ato lembutkan arang tersebut atau batu bata merah terserah.
  3. kalu sudah lembut, basahi telunjuk jari anda trs pegang batu bata atau arang tadi yang udah km lembutkan hingga nempel di jari telunjukmu.
  4. kumur2 dulu trs mulai gosok gigi kuning anda dengan telunjuk yang udah ada arangnya tadi.
  5. mungkin anda klo belum terbiasa nanti akan sedikit mual karena jijik liat item2 nempel di gigi.
  6. Tapi jangan kuatir itu semua demi gigi bersih anda.
  7. Ulangi hingga anda bosen, (hehehe) gak usah pake sikat gigi dan pasta gigi, cukup air dan batu bata/arang yang dilembutkan. Sikat n pasta giginya entar aja buat bilas.
  8. langkah terakhir, kumur2lah sampai bersih dan bilas dengan menyikat gigi anda dengan pasta gigi.
  9. seggeeeerrrrr.......

Biasakan setiap hari seperti itu.. nanti anda akan tau hasilnya..

Love You Indonesia... I love You Jogja

DAFTAR PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA

Kamis, 20 Agustus 2009

Universitas

* Universitas Respati Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
* Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas Dirgantara Indonesia, Yogyakarta
* Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
* Universitas Gunung Kidul, Wonosari
* Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
* Universitas Janabadra, Yogyakarta
* Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
* Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta
* Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas Proklamasi '45, Yogyakarta
* Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
* Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
* Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta
* Universitas Wangsa Manggala, Yogyakarta
* Universitas Widya Mataram, Yogyakarta

Institut

* IKIP PGRI Wates, Yogyakarta
* Institut Pertanian Intan, Yogyakarta
* Institut Pertanian Stiper, Sleman
* Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta

Sekolah Tinggi

* Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Profesi YKM, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Keguruan Bina Harapan, Wates
* Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi AAN, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yayasan Lingkungan Hidup, Bantul
* Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Respati, Yogyakarta
* Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan STTKD, Bantul
* Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, Yogyakarta
* STIE Bank, Yogyakarta
* STIE Isti Ekatana Upaweda, Yogyakarta
* STIE Mitra Indonesia, Yogyakarta
* STIE Nusa Megar Kencana, Yogyakarta
* STIE Pariwisata API, Yogyakarta
* STIE SBI, Yogyakarta
* STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta
* STIE YKP, Yogyakarta
* STIE YKPN, Yogyakarta
* STISIP Kartika Bangsa, Yogyakarta
* STKIP Catur Sakti, Bantul
* STMIK Akakom, Yogyakarta
* STMIK Amikom, Yogyakarta
* STMIK Pelita Nusantara, Yogyakarta
* STMIK Proactive, Yogyakarta
* STMIK EL RAHMA, Yogyakarta

Politeknik

* Politeknik API, Yogyakarta
* Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia, Yogyakarta
* Politeknik LPP, Yogyakarta
* Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
* Politeknik PPKP, Yogyakarta
* Politeknik Seni Yogyakarta, Yogyakarta
* Politeknik YDHI, Yogyakarta

Akademi

* Akademi Akuntansi Sapta Widya Tama, Yogyakarta
* Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta
* Akademi Analis Farmasi Al Islam, Yogyakarta
* Akademi Bahasa Asing Primagama, Yogyakarta
* Akademi Bahasa Asing Yappindo, Yogyakarta
* Akademi Bahasa Asing YIPK, Yogyakarta
* Akademi Desain Visi Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Kebidanan Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Yogyakarta
* Akademi Keperawatan Al Islam Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Keperawatan Karya Husada Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Keperawatan Wiyata Husada Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Kesejahteraan Sosial AKK, Yogyakarta
* Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita, Sleman
* Akademi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Bahtera, Yogyakarta
* Akademi Keuangan Dan Perbankan YIPK, Yogyakarta
* Akademi Komunikasi Indonesia YPK, Yogyakarta
* Akademi Komunikasi Radya Binatama, Yogyakarta
* Akademi Komunikasi Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Manajemen Administrasi Dharmala, Yogyakarta
* Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta
* Akademi Manajemen Putra Jaya, Yogyakarta
* Akademi Maritim Ganesha Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Maritim Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata BSI Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata Buana Wisata, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata Indraprasta, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata Stipary, Yogyakarta
* Akademi Pariwisata Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Perikanan Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Pertanian Yogyakarta, Yogyakarta
* Akademi Peternakan Brahma Putra, Yogyakarta
* Akademi Sekretari dan Manajemen Desanta, Yogyakarta
* Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia, Yogyakarta
* Akademi Sekretari dan Manajemen Santa Maria, Yogyakarta
* Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Kartika Yani, Yogyakarta
* Akademi Seni Rupa dan Desain Akseri, Yogyakarta
* Akademi Seni Rupa dan Desain MSD, Yogyakarta
* Akademi Teknik PIRI, Yogyakarta
* Akademi Teknik YKPN, Yogyakarta
* Akademi Teknologi Otomotif Nasional, Yogyakarta
* Akademi Telekomunikasi Indonesia, Yogyakarta
* AMIK Aster, Yogyakarta
* AMIK BSI Yogyakarta, Yogyakarta
* Amik Kartika Yani, Yogyakarta
* Amik Wira Setya Mulya, Yogyakarta
* AMIK Yappindo, Yogyakarta
* ATMIK El Rahma, Yogyakarta

Lembaga Profesional

* ESI, Wonosari
* English Course Training Yess, Panggang Wonosari
* TREX, Bantul
* POBBAYO, Bantul
* BINA MULYA, Wonosari
* IEB, Sleman
* Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), Yogyakarta
* Aviation Training Centre, Yogyakarta

TIWUL


Tiwul adalah makanan pokok sebagai pengganti beras yang berasal dari singkong. Disaat musim kemarau, berbondong-bondong petani menanam singkong, hal ini dikarenakan tanah mereka sulit untuk mendapatkan air disaat musim tersebut. Daripada tanah dibiarkan kosong mlompong, lebih bermanfaat ketika mereka menanaminya dengan ketela. Setelah ketela dipanen, umur sekitar 60 sampai 90 hari, kulit ketela dikupas. setelah itu dikeringkan. Jadilah gaplek yang bisa disimpan sampai berbulan bulan. Para petani tidak akan khawatir jika kemarau panjang melanda selama mereka masih meyimpan gaplek dirumahnya. dari gaplek itulah dijadikan tiwul, makanan khas gunungkidul. Memang kandungan kalori tiwul masih tidak bisa menandingi beras, namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras.Konon nasi tiwul bisa mencegah penyakit maag,perut keroncongan dan lain sbg-nya. Untuk memperkaya cita rasa, bisa ditambahkan sedikit gula atau parutan kelapa.

okay..selamat mecoba..

GUDEG JOGJA















Gudeg adalah makanan khas jogja. siap kuliner di kota Gudeg nah... jangan sampe gak nyobain.
resep makanan yang berkelas internasional.

beberapa resep yang dibutuhkan :

BAHAN :
1.000 gram nangka muda, potong-potong
2.000 ml air
10 lembar daun jati yang muda
75 gram gula merah
4 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun salam
750 ml santan sedang

BUMBU HALUS :
10 butir bawang merah
5 siung bawang putih
1 sendok teh ketumbar, sangrai
6 butir kemiri, sangrai

CARA MEMBUAT :

1. Alasi dasar panci dengan lima lembar daun jati kemudian masukkan nangka dan air lalu tutup kembali dengan sisa daun jati.
2. Rebus nangka dengan api kecil selama 3 jam.
3. Dalam wadah lain, rebus santan bersama bumbu halus, gula merah, lengkuas, dan daun salam sambil diaduk hingga mendidih. Tuangkan santan pada rebusan nangka yang airnya sudah berkurang dan rebus selama 1 jam hingga mengering.
4. Agar lebih awet, sebaiknya di kukus kembali.

Untuk 10 porsi

Garebeg Besar

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta INDONESIA 55122

Gerebeg atau gerbeg mempunyai arti "suara angin". Garebeg merupakan salah satu adat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Sultan Hamengku Buwana I. Upacara kerajaan ini melibatkan seluruh Kraton, segenap aparat kerajaan serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Secara formal, garebeg bersifat keagamaan yang dikaitkan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW serta kedua hari raya Islam (Idul Fitri dan Idhul Adha).

Garebeg secara politik juga menjabarkan gelar Sultan yang bersifat kemuslimatan (Ngabdurrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah). Selama satu tahun terdapat tiga kali upacara garebeg yaitu Garebeg Mulud, Garebeg Besar, dan Garebeg Sawal yang diselenggarakan di kompleks Kraton dan lingkungan sekitarnya, seperti di Alun-alun Utara.

Garebeg Besar diselenggarakan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk untuk merayakan Idhul Adha, hari raya Islam yang kedua, yang terjadi dalam bulan Zulhijah. Dalam kalender Jawa, bulan Zulhijah disebut bulan Besar sehingga Garebeg yang diselenggarakan untuk merayakan Idhul Adha disebut Garebeg Besar.

Selain untuk merayakan Idhul Adha, penyelenggaraan Garebeg Besar juga dimaksudkan untuk merayakan umat Islam yang baru saja selesai menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Oleh karena itu, di kalangan masyarakat umum, Garebeg Besar juga dimengerti sebagai lebaran kaji (haji).

Dahulu Garebeg Besar juga disertai dengan pasowanan garebeg di Sitihinggil dengan mengadakan selamatan negara di Masjid Besar berupa gunungan dan sebagainya. Sesuai dengan tata cara yang berlaku, dalam Garebeg Besar, Sultan tidak melakukan kunjungan ke Masjid Besar, tetapi menyerahkan sejumlah hewan kurban seperti yang dilakukan oleh umat Islam yang mampu.

PANTAI GLAGAH

Pantai Glagah, Pemandangan Laguna Hingga Agrowisata

Sebuah dataran pantai yang lapang akan segera menyapa jika berkunjung ke Pantai Glagah. Kelapangan dataran pantai ini memberi anda kesempatan untuk merentangkan pandangan ke seluruh penjuru. Merentang pandangan ke depan, anda bisa melihat garis horizon maha panjang yang mempertemukan langit dan lautan. Sementara keindahan kelokan garis pantai akan memanjakan mata bila mengalihkan pandangan ke barat atau timur.

Dataran pantai yang lapang dan garis pantai yang panjang juga memberikan anda sejumlah lokasi alternatif untuk melihat keindahan pemandangan pantai. Masing-masing lokasi seolah memiliki nuansa yang berbeda walau masih terletak dalam satu kawasan. Di setiap lokasi itu, anda bisa menikmati seluruh keindahan pantai dengan leluasa, sama sekali tak ada karang-karang raksasa yang kadang menghalangi pandangan mata.

Lokasi pertama yang sangat tepat untuk melihat pemandangan pantai adalah sebuah lokasi yang akan dijadikan pelabuhan beberapa tahun ke depan. Anda bisa menjumpainya bila telah sampai di belokan pertama dari pos retribusi, tandanya adalah sebuah plang bertuliskan PP. Pertemuan aliran sungai dengan ombak lautan yang penuh harmoni bisa disaksikan dengan menaiki sebuah gardu pandang yang terdapat di sana.

Sepanjang lokasi pertama hingga beberapa ratus meter ke arah barat, anda bisa menjumpai sebuah laguna dengan aliran air yang menuju ke arah muara sungai. Laguna ini membagi kawasan pantai menjadi dua, lokasi yang masih ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan pantai dan rerumputan dan lokasi gundukan pasir yang langsung berbatasan dengan lautan. Anda bisa menyeberang ke lokasi gundukan pasir melewati jalan penghubung yang terletak tak jauh dari muara sungai.

Berjalan lebih ke barat, anda bisa menyaksikan aktivitas warga sekitar dan beberapa wisatawan memancing ikan. Saat YogYES berkunjung, mereka tampak berdiri dan berbaris, berderet mengikuti garis pantai sambil memegang peralatan memancingnya. Daerah pantai yang cukup landai memberi anugerah ikan dalam jumlah yang cukup besar. Sejumlah kios yang menjajakan sea food juga terdapat, menyajikan beragam menu yang pantas untuk dicoba.

Selain pemandangan pantai yang indah, Pantai Glagah juga memiliki beragam fasilitas wisata pantai. Salah satu adalah area motor cross yang terletak persis di pinggir pantai dengan luas yang cukup besar, memberi kepuasan bagi anda penggemar olahraga ini. Sementara itu, jalan beraspal yang menghubungkan pantai Glagah dengan pantai-pantai lain bisa dimanfaatkan sebagai arena olah raga sepeda pantai.

Anda bahkan bisa menikmati fasilitas agrowisata pantai dengan mengunjungi perkebunan Kusumo Wanadri. Di sana, anda bisa mengamati proses budidaya beragam tanaman obat mujarab, seperti buah naga dan bunga roselle. Selain itu, anda juga bisa menyewa gethek, kano dan bebek dayung yang bisa digunakan untuk tur menyusuri laguna atau sekedar menyeberang lewat jembatan kayu menuju lokasi gundukan pasir di tepi pantai.

Lelah berkeliling, anda bisa beristirahat di gubug lesehan dalam kawasan areal perkebunan Kusumo Wanadri. Sejumlah menu makanan dan minuman eksotik pantas untuk dicoba. Anda bisa mencicipi jus buah naga yang menyegarkan dan dikenal mampu menyembuhkan beragam penyakit, atau memesan es sirup bunga roselle yang mampu melepas dahaga sekaligus menetralisir beragam jenis racun dalam tubuh.

Untuk menikmati keseluruhan keindahan pemandangan pantai Glagah, anda bisa melaju melintasi dua alternatif jalan. Pertama, berjalan ke selatan melewati jalan Bantul dan berbelok ke kanan menuju jalur Bantul - Purworejo setelah sampai di Palbapang. Kedua, berjalan ke barat melewati lintasan jalan Yogyakarta - Wates - Purworejo dan berbelok ke kiri setelah menjumpai plang menuju Pantai Glagah. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk lebih mudah mengaksesnya.

Perjalanan ke pantai ini tak sesulit perjalanan menuju pantai di wilayah Gunung Kidul. Jalan-jalan yang dilalui cenderung datar dan tak banyak tanjakan sehingga anda bisa menempuhnya sambil bersantai. Lintasan menuju kota Purworejo itu juga menghubungkan Pantai Glagah dengan pantai-pantai lain di Kabupaten Kulon Progo. Jadi, sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, anda bisa mengunjungi pantai-pantai lain setelahnya.

PANTAI CONGOT

Pantai Congot, Nuansa Khas Pantai Nelayan

Pantai Congot adalah pantai wisata yang paling tepat dikunjungi setelah bertandang di Pantai Glagah. Kedua pantai itu berjarak sangat dekat dan dihubungkan oleh jalan beraspal halus yang bahkan cukup mudah ditempuh menggunakan sepeda. Terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Pantai Congot menjadi pusat kegiatan warga sekitar yang menggantungkan hidup dengan mencari ikan.

Keindahan pemandangan bisa dijumpai bahkan selagi anda masih dalam perjalanan menuju pantai ini. Sepanjang jalan yang menghubungkan Wates dengan Pantai Congot, anda bisa bisa menyaksikan hamparan sawah hijau dan aktivitas warga desa di Kulon Progo yang umumnya menjadi petani. Seperti dataran dekat pantai di wilayah lain, jalan-jalan menuju Pantai Congot juga dihiasi oleh deretan pohon kelapa.

Pantai Congot memiliki pesona tersendiri dibanding pantai-pantai lainnya sebab nuansa nelayan dan perikanannya yang begitu kuat. Di sepanjang garis pantainya, anda bisa melihat aktivitas warga sekitar dan wisatawan lokal memuaskan kegemaran memancing. Di sudut lain, terdapat para nelayan yang tengah menjala ikan di tepi pantai, menghancurkan cangkang rajungan yang melekat di jala ataupun membersihkan perahu.

Hiruk pikuk para nelayan dengan rentetan aktvititas hariannya bisa disaksikan bila anda berkunjung pada jam yang tepat. Pagi hari, biasanya para nelayan berangkat menuju lautan dengan menggunakan perahu-perahu bermotor yang dimilikinya. Sementara menjelang siang, seperti saat YogYES berkunjung, para nelayan biasanya telah kembali membawa ikan hasil tangkapan yang kemudian disetor ke tempat pelelangan ikan wilayah setempat.

Menuju tempat pelelangan ikan, anda bisa melihat aktivitas para wanita nelayan yang membersihkan ikan hasil tangkapan dan menjualnya kepada beberapa pembeli. Sementara aktivitas jual beli berlangsung di tempat pelelangan ikan, pria-pria nelayan biasanya sibuk membersihkan kapal dan menghancurkan rajungan yang biasa melekat pada jala dan seringkali membuatnya sobek. Seluruhnya berlangsung dari tengah hari hingga menjelang sore.

Bila menggemari aktivitas memancing atau mencari ikan, anda bisa memuaskannya di pantai ini. Cukup membawa peralatan memacing, anda sudah bisa menjajal peruntungan untuk mendapat ikan. Bila tak memiliki alat pancing, anda bisa menggunakan jala kecil dan menyusuri tepi pantai untuk mencari ikan. Berkunjung dengan rekan dan memancing bersama pasti akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mengakrabkan.

Meski tak begitu banyak jumlahnya, sejumlah warga sekitar membuka warung kecil yang menjajakan sea food sebagai menu utamanya. Menikmati hidangan sambil melihat aktivitas para nelayan tentu memberikan nuansa berbeda dibanding jika menikmatinya di restaurant tengah kota. Bau sedap ikan goreng dan bakar akan segera menyergap hidung ketika hidangan tengah dimasak, mengundang selera untuk segera menikmatinya.

Usai menikmati aktivitas nelayan dan menikmati hidangan sea food, anda bisa berjalan ke barat untuk menikmati pemandangan muara Sungai Bogowonto. Anda bisa berdiri di bangunan jetty (semacam tanggul) yang berada di tepian hilir sungai atau batu-batuan di tepian muaranya. Pertemuan air tawar sungai dan air asin laut inilah yang membuat wilayah tepi Pantai Congot kaya beragam jenis ikan. Di muara sungai itulah, beragam jenis ikan terdapat dalam jumlah yang cukup banyak.

Untuk berkunjung ke Pantai Congot, anda tak perlu membayar biaya tambahan. Kunjungan ke pantai ini sudah termasuk dalam tiket wisata menuju Pantai Glagah. Letak Pantai Congot yang sangat dekat dengan Pantai Glagah tentu cukup menjadi alasan untuk mengunjunginya. Nuansa nelayan dan perikanan yang begitu kuat menjadikan pantai ini tetap memiliki kekhasan dan tak bisa begitu saja disamakan dengan Pantai Glagah.

PANTAI PARANGTRITIS

Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta

Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang mesti dikunjungi, bukan cuma karena merupakan pantai yang paling populer di Yogyakarta, tetapi juga memiliki keterkaitan erat dengan beragam objek wisata lainnya, seperti Kraton Yogyakarta, Pantai Parangkusumo dan kawasan Merapi. Pantai yang terletak 27 kilometer dari pusat kota Yogyakarta ini juga merupakan bagian dari kekuasaan Ratu Kidul.

Penamaan Parangtritis memiliki kesejarahan tersendiri. Konon, seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Pantai yang terletak di daerah itu pun akhirnya dinamai serupa.

Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian.

Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini. Menikmati pemandangan alam tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara sehingga pemandangan yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak adalah pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang keras serta tebing-tebing tinggi di sebelah timurnya.

Untuk menikmatinya, anda bisa sekedar berjalan dari arah timur ke barat dan memandang ke arah selatan. Selain itu, anda juga bisa menyewa jasa bendi yang akan mengantar anda melewati rute serupa tanpa lelah. Ada pula tawaran menunggang kuda untuk menjelajahi pantai. Biayanya, anda bisa membicarakan dengan para penyewa jasa.

Usai menikmati pemandangan Parangtritis dari tepian pantai, anda bisa menuju arah Gua Langse untuk merasakan pengalaman yang berbeda. Di jalan tanah menuju Gua Langse, anda bisa melihat ke arah barat dan menyaksikan keindahan lain Parangtritis. Gulungan ombak besar yang menuju tepian pantai akan terlihat berwarna perak karena sinar matahari, dan akan berwarna menyerupai emas bila sinar matahari mulai memerah atau menjelang senja. Pemandangan eksotik ini sempat dinikmati YogYES ketika berkunjung beberapa hari lalu.

Puas dengan pemandangan alamnya anda bisa menikmati pengalaman wisata lain dengan menuju tempat-tempat bersejarah yang terdapat di sekitar Pantai Parangtritis. Salah satunya adalah Makam Syeh Bela Belu yang terletak di jalan menuju pantai. Anda bisa naik melalui tangga yang menghubungkan jalan raya dengan bukit tempat makam sakral ini. Umumnya, banyak peziarah datang pada hari Selasa kliwon.

Selesai mengunjungi makam, anda bisa menantang diri untuk menuju Gua Langse, gua yang harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 3 km dan melalui tebing setinggi 400 meter dengan sudut kemiringan hampir 900. Untuk memasuki gua yang juga sering disebut sebagai Gua Ratu Kidul ini, anda harus meminta ijin pada juru kuncinya terlebih dahulu. Menurut salah seorang penjaga Pantai Depok yang di waktu mudanya sering menuruni gua, anda bisa melihat pemandangan laut selatan yang lebih indah begitu berhasil memasuki gua.

Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina, anda bisa melihat prosesi upacara Peh Cun di Parangtritis. Peh Cun, berasal dari kata peh yang berarti dayung dan cun yang berarti perahu, merupakan bentuk syukur masyarakat Tioghoa kepada Tuhan. Perayaan ini juga bermaksud mengenang Khut Gwan (Qi Yuan), seorang patriot dan sekaligus menteri pada masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya pada raja hingga ia difitnah oleh rekannya dan memilih bunuh diri.

Perayaan Peh Cun di Parangtritis tergolong unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung perahu berhias naga seperti di tempat lain, tetapi dengan atraksi telur berdiri. Atraksi dimulai sekitar pukul 11.00 dan memuncak pada pukul 12.00. Pada tengah hari, menurut kepercayaan, telur bisa berdiri tegak tanpa disangga. Namun, begitu memasuki pukul 13.00, telur akan terjatuh dengan sendirinya dan tak bisa didirikan lagi.

Untuk mencapai Parangtritis, anda bisa memilih dua rute. Pertama, rute Yogyakarta - Imogiri - Siluk - Parangtritis yang menawarkan pemandangan sungai dan bukit karang. Kedua, melewati rute Yogyakarta - Parangtritis yang bisa ditempuh dengan mdah karena jalan yang relatif baik. Disarankan, anda tidak mengenakan baju berwarna hijau untuk menghormati penduduk setempat yang percaya bahwa baju hijau bisa membawa petaka.

PANTAI BARON





Pantai Baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 23km arah selatan kota Wonosari, merupakan pantai pertama yang ditemui dari rangkaian kawasan Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak.

Di pantai ini juga terdapat muara sungai bawah tanah yang bisa digunakan untuk pemandian setelah bermain di laut. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati aneka ikan laut segar maupun siap saji, dengan harga terjangkau, termasuk menu khas pantai Baron yaitu Sop Kakap. Pada sisi sebelah timur dapat dicapai melalui jalan setapak yang melingkar terdapat bukit kapur wisatawan bisa beristirahat di gardu pandang, sambil menghirup udara pantai yang menyegarkan. Kurang lebih 10 km kea rah barat dari Pantai Baron terdapat Pantai Parang Racuk dengan bukitnya yang menjulang dan terjal, dengan leluasa dari atas bukit.

Pada setiap bulan Syuro tahun Jawa masyarakat nelayan setempat menyelenggarakan Upacara Sedekah Laut yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panenan ikan yang melimpah dan keselamatan mencari ikan di laut.

JOGJA

YOGYAKARTA/JOGJA


Banyak orang menyebut Yogyakarta dengan nama berbeda-beda. Orang-orang tua menyebut Ngayogyakarta, orang-orang Jawa Timur dan Jawa Tengah menyebut Yogja atau Yojo. Disebut Jogja dalam slogan Jogja Never Ending Asia. Belakangan muncul sebutan baru, yaitu Djokdja. Sekilas memang membingungkan, namun menunjuk pada daerah yang sama. Lalu, bagaimana bisa kisahnya sampai nama kota ini bisa begitu bervariasi?

Paling tidak, ada 3 perkembangan yang bisa diuraikan. Nama Ngayogyakarta dipastikan muncul tahun 1755, ketika Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I mendirikan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kraton yang berdiri di Alas Bering itu merupakan wujud Perjanjian Giyanti yang dilakukan dengan Pakubuwono III dari Surakarta.

Tak jelas kapan mulai muncul penamaan Yogyakarta, apakah muncul karena pemenggalan dari nama Ngayogyakarta atau sebab lain. Namun, nama Yogyakarta secara resmi telah dipakai sejak awal kemerdekaan Indonesia. Ketika menjadi ibukota Indonesia pada tahun 1949, kota yang juga bergelar kota pelajar ini sudah disebut Yogyakarta. Sri sultan Hamengku Buwono IX juga menggunakan nama Yogyakarta ketika mengumumkan bahwa kerajaan ini merupakan bagian dari Republik Indonesia.

Berbagai penamaan muncul kemudian, seperti Yogja, Jogja, Jogya dan Yogya. Bisa dikatakan bahwa variasi nama itu muncul akibat pelafalan yang berbeda-beda antar orang dari berbagai daerah di Indonesia. Uniknya, hampir semua orang bisa memahami tempat yang ditunjuk meski cara pengucapannya berbeda.

Karena kepentingan bisnis, nama Jogja kemudian menguat dan digunakan dalam slogan Jogja Never Ending Asia. Slogan tersebut dibuat untuk membangun citra Yogyakarta sebagai kota wisata yang kaya akan pesona alam dan budaya. Alasan dipilih 'Jogja' adalah karena (diasumsikan) lebih mudah dilafalkan oleh banyak orang, termasuk para wisatawan asing. Sempat pula berbagai institusi mengganti Yogyakarta dengan Jogjakarta.

YogYES.COM memakai nama Djokdja dalam rubrik Tour de Djokdja. Nama itu bukanlah rekayasa, melainkan pernah digunakan pada masa kolonial Belanda. Terbukti, saat itu terdapat sebuah hotel yang bernama Grand Hotel de Djokdja di ujung utara jalan Malioboro. Kini, hotel itu masih tetap berdiri namun berganti nama menjadi Inna Garuda. Nama 'Djokdja' dipilih untuk memberi kesan kuno dan mengajak para pembaca bernostaligia.

Dengan berbagai lafal dan cara penulisannya, bisa dikatakan Yogyakarta merupakan daerah yang paling banyak memiliki variasi nama. Jakarta hanya memiliki satu (Jayakarta), sementara Bali tidak memilikinya sama sekali. Kota wisata lain di dunia seperti Bangkok, Singapura, Cartagena, Venesia bahkan tak terdengar memiliki nama-nama variasi. Kota-kota metropolitan seperti New York, Los Angeles, dan London juga tidak mempunyai.

Kini anda tak perlu bingung lagi jika kebetulan ada orang yang menuliskan kota Yogyakarta seperti caranya melafalkan. Jika mencari tahu tentang seluk beluk kota ini di internet, nama Yogyakarta merupakan yang paling tepat sebab merupakan nama yang paling umum digunakan dalam bahasa tulisan. Alternatif lainnya, anda bisa menggunakan nama Jogja, nama kedua yang paling sering digunakan.

Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Photo & Artistik: Singgih Dwi Cahyanto

Copyright © 2006 YogYES.COM

thanks to: yogyes.com

ZIANTURI GITAR


Nah ini Gitar ASLI BIKINAN JOGJA...... gak kalah abis ma bikinan Luar..

Dibikin di tempat Zianturi Punya pak hadi di jalan masuk sadar paingan. nih alamat lengkapnya : Jl. Tasura 8, Maguwoharjo, Ring Road Utara, Yogyakarta, Phone - 0817267476

ni pak HADI :



Di Yogyakarta, ada seorang luthier yang sangat dikenal luas oleh musisi-musisi lokal dan sekitarnya, terutama musisi yang berkutat dengan instrumen gitar. Luthier yang dimaksud tersebut biasa dipanggil dengan sebutan pak Hadi. Banyak jasa yang ditawarkan, mulai dari pembuatan gitar, servis pickup, modifikasi, setting bridge, dan jasa lainnya juga diterima oleh pak Hadi. Tak hanya itu, pak Hadi juga menerima jasa pemesanan alat-alat musik lainnya seperti contra bass, bass elektrik, alat musik perkusi, biola, dan lain-lain.

Banyak sekali musisi-musisi Yogyakarta baik dalam bertaraf lokal maupun nasional yang sudah pernah merasakan polesannya. Dan mayoritas dari mereka sangat puas dengan hasil kerja pak Hadi.

Pak Hadi mulai menjadi luthier semenjak tahun 1993. Sebelum terjun ke dunia luthier gitar, pak Hadi masih bekerja di hotel di Jakarta. Ia juga memiliki banyak teman-teman musisi disana dan pernah bermain dengan beberapa penyanyi ternama seperti Vina Panduwinata.

Hal yang menarik minatnya untuk terjun ke profesi sebagai seorang luthier berawal dari banyaknya keluhan teman-teman musisinya yang sering mengeluhkan bahwa alat musik yang mereka miliki tidak sesuai harapan. Tahun 1987 ia mengikuti workshop kilat yang diadakan oleh Gibson untuk konstruksi gitar dan juga pernah belajar desain gitar dari ESP Jepang. Tak hanya sampai disitu, ia juga memperdalam ilmu luthiernya dengan banyak membaca-baca buku. Sampai akhirnya ia menemukan kriteria yang pas untuk sebuah gitar yang baik. Hasil belajar selama ini kemudian diterapkan dan ternyata hasilnya bagus, juga disukai teman-teman musisinya yang mempercayakan perbaikan gitar kepadanya.

Setelah itu ia membulatkan tekadnya untuk membangun usaha sebagai luthier gitar di Yogyakarta. Modal yang ia kumpulkan selama bekerja di Jakarta digunakan untuk mendirikan Guitar Workshop yang diberi nama Zianturi.
Nama Zianturi sendiri diambil dari bahasa arab-jawa yang berarti 'langgeng' atau lancar.






nah ni poto gitarku... keren kan... bikinan PAK HADI JUGA. ASLI JOGJA (LOVE YOU INDONESIA LOVE YOU JOGJA)

KESENIAN WAYANG

Rabu, 19 Agustus 2009















Dewasa ini banyak kesenian-kesenian yang sudah mulai punah dan tergeser dengan budaya modern yang muncul. Dulu kesenian pagelaran wayang sangat banyak digemari oleh semua kalangan, dalam acara hajatan, syukuran dan lain-lain. Sekarang peminat wayang mulai pudar terutama anak muda yang justru melupakannya. Selain masyarakat kita yang semakin tidak memperhatikan kesenian daerah, hal ini disebabkan oleh pengaruh yang menurut saya sangat memprihatinkan. diantaranya pengaruh itu semacam dugem, acara musik, sexy dancer, dan acara hiburan2 yang lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tergesernya budaya lokal dan secara tidak langsung masyarakat kita melupakannya. Terutama anak muda atau lebih enak lagi disebut remaja. Karena mereka yang seharusnya melestarikan budaya dan kesenian yang telah ditinggalkan justru malah meninggalkannya. Memang benar jika dikatakan budaya modern lebih keren dan gaul(capek deh) tapi kita seharusnya juga harus memilih dan memilah agar kita tetap memiliki jati diri sebagai remaja yang cinta tanah air, termasuk melestarikan budaya kita sendiri. Bahkan bagi pemerintah juga harus jeli dan telaten agar budaya kita tidak di CAPLOK lagi oleh negara lain..... DAN marilah kita semua mulai melestarikan kesenian kita. Jangan takut dikatain ketinggalan jaman kalo kita belajar wayang. Ilmu itu gak ada yang ketinggalan jaman kok.,,, terus berkembang dan semua bermanfaat. Gak usah gengsi dan malu. CINTAILAH BUDAYA SENDIRI...

Jadi intinya saya hanya sekedar cerita tentang budaya kita yang indah ini jangan sampai terlupakan. Dalang, sinden sekarang sudah banyak yang dari luar negeri. Mereka belajar budaya kita dan kesenian Indonesia. Sedangkan kita bahkan mungkin tidak tau tokoh wayang dan karakternya. (APA GAK MALU NIH KALAH PENGETAHUAN DENGAN ORANG BULE TENTANG KESENIAN KITA SENDIRI?) hehehe......... love you INDONESIA... love you JOGJA..

 
 
 

Prestasi Jogja

 
Copyright © love jogja